Dengan memanjatkan puji
syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, dan dengan rahmat dan karunianya,
MAKALAH FISIKA ini dapat kami buat sebagai tugas kami.Sebagai bahan
pembelajaran kami dengan harapan dapat di terima dan di pahami secara bersama,
serta dapat berkntribusi dalam mempercepat prses pembelaaran kita.
.
Pengukuran
Pengukuran
adalah perbandingan dengan standar
DEVINISI LAIN TENTANG PENGUKURAN
Pengukuran
adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran. Pengukuran tidak hanya
terbatas padakuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas
untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian, atau kepercayaan konsumen.
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu
besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Dalam fisika dan teknik ,pengukuran merupakan
aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dar iobjek dan kejadian dunia-nyata. Alat pengukur adalah alat yang
digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur
terkenaerror peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang
mempelajari cara-cara pengukuran.
Pengukuran
adalah proses pemberian angka- angka atau label kepada unit analisis untuk
merepresentasikan atribut-atribut konsep. Proses ini seharusnya cukup
dimengerti orang walau misalnya definisinya tidak dimengerti. Hal ini karena
antara lain kita sering kali melakukan pengukuran.
Pengukuran Cara Statis
Pengukuran cara statis digunakan untuk mengukur volume zat padat yang
teratur bentuknya (kontinu) dapat pula dilakukan secara tidak langsung dengan
mengukur perubah (variabel) yang membangunnya. Pengukuran cara statis pada zat
padat contohnya pada balok dan silinder.
a.
Balok
Volume balok dapat juga dilakukan dengan cara mengukur panjang lebar dan
tinggi dari balok itu sehingga :
Vbalok = p x l x t
Dengan;
P = panjang balok
L = lebar balok
T = tinggi balok
Untuk
menghitung massa jenis balok dilakukan dengan cara mengukur massa benda
tersebut dibagi dengan volume benda itu sehingga :
Dengan :
v = volume
benda
b.
Silinder
volume silinder dapat juga dilakukan dengan mengukur jari-jari dan panjang
silinder itu sehingga:
Vsilinder = π r2.t
Dengan;
d = diameter silinder
t = tinggi silinder
r = jari-jari silinder
Untuk menghitung massa jenis silinder dilakukan dengan cara mengukur massa
benda tersebut dibagi dengan volume benda itu sehingga
Dengan :
silinder
silinder
v = volume
silinder
Untuk mengukur tingkat ketelitian benda, dapat dihitung dengan menggunakan
cara :
2. Pengukuran secara dinamis
Dalam pengukuran secara dinamis untuk menentukan massa jenis suatu benda
pada suatu percobaan, diterapkan Hukum Archimmides :
setiap benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke
dalam fluida, akan mendapat gaya ke atas sebesar beratfluida yang dipindahkan
oleh benda itu.
Melalui pemahaman ini kita akan membandingkan harga massa jenis yang
dihitung secara konfensional (hitung massa dan volume) dan dengan menerapkan
hukum Archimides. Contoh pengukuran secara dinamis salah satunya terdapat pada
kunci.
Menghitung volume pada benda padat secara dinamis ( contohnya mengukur
volume kunci) dapat dilakukan dengan cara mengurangi massa udara dengan massa
air sehingga :
V = Mu – Ma
Dengan ;
Mu = Massa udara
Ma = Massa air
Massa jenis (rapat massa) suatu zat adalah massa tiap satuan volume atau
dapat dirumuskan:
ρ = m/v
Dengan ;
ρ = massa jenis (Kg/m3)
M = massa zat (Kg)
V = volume zat (m3)
Jika massa dan volume dapat diketahui dengan cara menimbang zat itu dengan
timbangan atau neraca teknis sehingga besaran massa dapat diukur langsung
dengan alat ukurnya. Untuk mengukur langsung volume zat padat dapat dilakukan
dengan memasukkan zat padat itu ke dalam gelas ukur yang berisi zat cair.
Apabila zat itu tenggelam seluruhnya maka perubahan penunjukan volume itu dari
zat padat tersebut.
Tetapi untuk mengukur volume zat padat besarannya tidak selalu dapat diukur
langsung seperti itu karena terdapat zat padat yang massa jenisnya lebih kecil
dari zat cair sehingga kalau zat padat tersebut dimasukkan ke dalam zat cair
akan mengapung atau melayang ( tidak tenggelam seluruhnya).
B. ALAT DAN BAHAN
a.
Jangka
Sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang
tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan
skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan
skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka
sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis. Skala
utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius
pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga
beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau
0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam,
kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm.
b. Neraca
Ananlitik
Alat penghitung
satuan massa suatu benda dengan teknik digital dan tingkat ketelitian yang
cukup tinggi. Prinsip kerjanya yaitudengan penggunaan sumber tegangan listrik
yaitu stavolt dan dilakukan peneraan terlebih dahulu sebelum digunakankemudian bahan diletakkan pada neraca lalu dilihat
angka yang tertera pada layar, angka itu merupakan berat dari bahan yangditimbang.
Alat ini
berfungsi untuk menimbang bahan yang akan digunakan untuk membuat media untuk
bakteri, jamur atau media tanamkultur jaringan dan mikrobiologi dalam praktikum
dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Jumlah media yang tidak tepat
akanberpengaruh terhadap konsentrasi zat dalam media sehingga dapat menyebabkan
terjadinya kekeliruan dalam hasil praktikum
c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur
tebal bendabenda tipis dan mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil
seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua
bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada
poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada
poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai
skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian
pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer
sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah
disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm
d.Mistar/
penggaris
Merupakan alat ukur panjang yang sering kita
digunakan.ada dua jenis mistar yang bisa kita jumpai di sekolah,yaitu mistar
kayu dan mistar plastik
Untuk mengukur suatu benda,kita letakan salah satu ujung benda itu sejajar dengan skala nol mistar.panjang benda dapat diketahui dari pembacaan skala mistar pada ujung benda yang lain.kadangkala ujung benda tidak tepat sejajar dengan skala mistar.jika demikian,pembacaan dilakukan pada skala yang terdekat dengan skala dengan ujung benda tersebut
Untuk mengukur suatu benda,kita letakan salah satu ujung benda itu sejajar dengan skala nol mistar.panjang benda dapat diketahui dari pembacaan skala mistar pada ujung benda yang lain.kadangkala ujung benda tidak tepat sejajar dengan skala mistar.jika demikian,pembacaan dilakukan pada skala yang terdekat dengan skala dengan ujung benda tersebut
e. Meteran
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur waktu lama parkir dan
menerima pembayaran uang parkir. Dengan adanya meteran parkir, pengemudi boleh
memarkirkan kendaraan di lokasi yang ditunjuk
sebagai tempat parkir. Meteran parkir umumnya dipakai pemerintah kota atau
otoritas parkir di bahu jalan yang menjadi lokasi parkir
sementara.
BAHAN
a. Kayu berbagai ukuran
b. Potongan paralon
METODE PERCOBAAN
1. Cara Statis
a.
Mengukur panjang dan lebar benda
padat dengan tempat yang berlainan. Kemudian membuat hasil pengukuran dalam
bentuk tabel masing-masing.
b. Mengukur ketebalan benda dengan
mikrometer skrup
c.
Menentukan massa benda padat dengan
cara ditimbang ( hanya satu kali)
d. Mencatat suhu ruangan pada awal dan
akhir percobaan
e.
Mengukur benda padat yang lain
dengan harga rata0rata masing-masing penyimpangan.
2. Cara dinamis
:
a.
Menentukan massa benda dengan cara
ditimbang
b. Menimbang satu kali lagi benda yang
tergantung tersebut, yang terendam seluruhnya dalam air. ( airnya tidak ikut
tertimbang dan benda tersebut tidak mengenai dasar bejana )
c.
Mencatat suhu air dalam ruangan pada
awal dan akhir percobaan
d. Mengulangi seluruh pengukuran
tersebut pada benda padat yang lain
mekanika
Gesekan biasanya terjadi di antara dua
permukaan benda yang bersentuhan, baik terhadap udara, air atau benda padat.
Ketika sebuah benda bergerak di udara, permukaan benda tersebut akan bersentuhan
dengan udara sehingga terjadi gesekan antara benda tersebut dengan udara.
Demikian juga ketika bergerak di dalam air. Gaya gesekan juga selalu terjadi
antara permukaan benda padat yang bersentuhan, sekalipun benda tersebut sangat
licin. Permukaan benda yang sangat licin pun sebenarnya sangat kasar dalam
skala mikroskopis. Ketika kita mencoba menggerakan sebuah benda,
tonjolan-tonjolan miskroskopis ini mengganggu gerak tersebut. Sebagai
tambahan, pada tingkat atom (ingat bahwa semua materi tersusun dari
atom-atom), sebuah tonjolan pada permukaan menyebabkan atom-atom sangat
dekat dengan permukaan lainnya, sehingga gaya-gaya listrik di antara atom dapat
membentuk ikatan kimia, sebagai penyatu kecil di antara dua permukaan benda
yang bergerak. Ketika sebuah benda bergerak, misalnya ketika kita mendorong
sebuah buku pada permukaan meja, gerakan buku tersebut mengalami hambatan dan
akhirnya berhenti, karena terjadi gesekan antara permukaan bawah buku dengan
permukaan meja serta gesekan antara permukaan buku dengan udara, di mana dalam
skala miskropis, hal ini terjadi akibat pembentukan dan pelepasan ikatan
tersebut.Jika permukaan suatu benda bergeseran dengan permukaan benda lain,
masing-masing benda tersebut melakukan gaya gesekan antara satu dengan yang lain.
Gaya gesekan pada benda yang bergerak selalu berlawanan arah dengan arah
gerakan benda tersebut. Selain menghambat gerak benda, gesekan dapat
menimbulkan aus dan kerusakan. Hal ini dapat kita amati pada mesin kendaraan.
Misalnya ketika kita memberikan minyak pelumas pada mesin sepeda motor,
sebenarnya kita ingin mengurangi gaya gesekan yang terjadi di dalam mesin. Jika
tidak diberi minyak pelumas maka mesin kendaraan kita cepat rusak. Contoh ini
merupakan salah satu kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek.
Kita dapat berjalan karena terdapat gaya gesek
antara permukaan sandal atau sepatu dengan permukaan tanah. Jika anda tidak
biasa menggunakan alas kaki
gaya gesek tersebut bekerja antara permukaan bawah kaki
dengan permukaan tanah atau lantai. Alas sepatu atau sandal biasanya kasar /
bergerigi alias tidak licin. Para pembuat sepatu dan sandal membuatnya demikian
karena mereka sudah mengetahui konsep gaya gesekan. Demikian juga alas sepatu
bola yang dipakai oleh pemain sepak bola, yang terdiri dari tonjolan-tonjolan
kecil. Apabila alas sepatu atau sandal sangat licin, maka anda akan terpeleset
ketika berjalan di atas lantai yang licin atau gaya gesek yang bekerja sangat
kecil sehingga akan mempersulit gerakan anda. Ini merupakan contoh gaya gesek
yang menguntungkan.
Ketika sebuah benda berguling di atas suatu
permukaan (misalnya roda kendaraan yang berputar atau bola yang berguling
di tanah), gaya gesekan tetap ada walaupun lebih kecil dibandingkan dengan
ketika benda tersebut meluncur di atas permukaan benda lain. Gaya gesekan yang
bekerja pada benda yang berguling di atas permukaan benda lainnya dikenal
dengan gaya gesekan rotasi. Sedangkan gaya gesekan yang
bekerja pada permukaan benda yang meluncur di atas permukaan benda lain (misalnya
buku yang didorong di atas permukaan meja) disebut sebagai gaya
gesekan translasi. Pada kesempatan ini kita hanya membahas gaya
gesekan translasi, yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda padat
yang meluncur di atas benda padat lainnya.
GAYA GESEKAN STATIK DAN
KINETIK
Lakukanlah percobaan berikut ini untuk
menambah pemahaman anda. Letakanlah sebuah balok pada permukaan meja. Ikatlah
sebuah neraca pegas (alat untuk mengukur besar gaya) pada sisi
depan balok tersebut. Sekarang, tarik pegas perlahan-lahan sambil mengamati
perubahan skala pada neraca pegas. Tampak bahwa balok tidak bergerak jika
diberikan gaya yang kecil. Balok belum bergerak karena gaya tarik yang kita
berikan pada balok diimbangi oleh gaya gesekan antara alas balok dengan
permukaan meja. Ketika balok belum bergerak, besarnya gaya gesekan sama dengan
gaya tarik yang kita berikan. Jika tarikan kita semakin kuat, terlihat bahwa
pada suatu harga tertentu balok mulai bergerak. Pada saat balok mulai bergerak,
gaya yang sama menghasilkan gaya dipercepat. Dengan memperkecil kembali gaya
tarik tersebut, kita dapat menjaga agar balok bergerak dengan laju tetap; tanpa
percepatan. Kita juga bisa mempercepat gerak balok tersebut dengan menambah
gaya tarik.
Gaya gesekan yang bekerja pada dua permukaan
benda yang bersentuhan, ketika benda tersebut belum bergerak disebut gaya
gesek statik (lambangnya fs). Gaya
gesek statis yang maksimum sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan agar
benda mulai bergerak. Ketika benda telah bergerak, gaya
gesekan antara dua permukaan biasanya berkurang sehingga diperlukan gaya yang
lebih kecil agar benda bergerak dengan laju tetap. Ketika benda telah bergerak,
gaya gesekan masih bekerja pada permukaan benda yang bersentuhan tersebut. Gaya
gesekan yang bekerja ketika benda bergerak disebut gaya gesekan
kinetik (lambangnya fk)(kinetik
berasal dari bahasa yunani yang berarti “bergerak”). Ketika sebuah benda
bergerak pada permukaan benda lain, gaya gesekan bekerja berlawanan arah
terhadap kecepatan benda. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pada permukaan
benda yang kering tanpa pelumas, besar gaya gesekan sebanding dengan
Gaya Normal.
KOOFISIEN GESEKAN STATIK
DAN KINETIK
Perhatikan bahwa hubungan antara gaya normal
dan gaya gesekan pada persamaan di atas hanya untuk besarnya saja. Arah kedua
gaya tersebut selalu saling tegak lurus satu dengan yang lain, sebagaimana
diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Berikut ini keterangan untuk gambar di
bawah : fk adalah gaya
gesekan kinetik, fs adalah
gaya gesekan statik, F adalah gaya tarik, N adalah gaya
normal, w adalah gaya berat, m adalah massa, g adalah
percepatan gravitasi.
Asal gaya
gesek
Gaya gesek merupakan
akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling bersentuhan.
Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing-masing
permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek
(atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan
dengan permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian.
Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan
menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus).
Jenis-jenis
gaya gesek
Terdapat dua jenis gaya
gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus, yaitu gaya gesek
statis dan gaya gesek kinetis, yang dibedakan antara titik-titik sentuh antara
kedua permukaan yang tetap atau saling berganti (menggeser). Untuk benda yang
dapat menggelinding, terdapat pula jenis gaya gesek lain yang disebut gaya
gesek menggelinding (rolling friction). Untuk benda yang berputar tegak lurus
pada permukaan atau ber-spin, terdapat pula gaya gesek spin (spin friction).
Gaya gesek antara benda padat dan fluida disebut sebagai gaya Coriolis-Stokes atau
gaya viskos (viscous force).
gaya gesek
adalah gaya yang berarah berlawanan gerak benda atau arah kecenderungan benda
akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan.
Benda-benda yang dimaksud disini tidak harus berbentuk padat melainkan dapat
pula berbentuk cairan maupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat adalah
misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetic, sedangkan gaya antara benda
padat dengan cairan atau gas adalah gaya stokes dimana suku pertama adalah gaya
gesek yang dikenal sebagai gaya gesek statis dan kinetis sedangkan suku pertama
dan kedua dan ketiga adalah gaya gesek pada benda dan fluida (giancoli,2001).
Gaya gesek
dapat merugikan dan juga bermanfaat. Panas pada poros putar, engsel pada pintu,
dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek.
Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat berpindah tempat karena
gerakan kakinya hanya akan tergelincir diatas permukaan tanah. Tanpa adanya
gaya gesek antara ban mobil dan jalan, mobil hanya akan slip dan tidak membuat
mobil dapat bergerak. Tanpa adanya gaya gesek juga tidak dapat tercipta parasut
(giancoli,2001).
Gaya gesek
statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relative sama
satu sama lain. Seperti contoh gesekan statis dapat mencegah benda meluncur
kebawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya di notasikan μs dan
pada umumnya lebih besar dari koefisien gesek kinetis (halliday dan
resnick,1991).
Gaya gesek
statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda
tersebut bergerak gaya gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum gerakan
terjadi adalah hasil dari koefisien gesek statis dikalikan dengan gaya normal f
= μs.fs. ketika tidak ada gerakan yang terjadi, gaya gesek dapat memiliki nilai
dari nol hingga gaya gesek maksimum. Setiap gaya yang lebih kecil dari gaya
gesek maksimum yang berusaha untuk menggerakan salah satu benda akan dibawa
oleh gaya gesekan yang setara dengan besar gaya tersebut namun berlawanan arah.
Setiap gaya yang lebih besar dari gaya gesek maksimum akan menyebabkan gerakan
terjadi setelah gerakan terjadi, gaya gesek statis tidak lagi dapat digunakan
untuk menggambarkan kinetika benda sehingga digunakan gaya gesek kinetis
(halliday dan resnick ,1991).
Gaya gesek
kinetis atau dinamis terjadi ketika dua benda bergerak reatif satu sama lain
dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan dengan μk
dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material yang
sama(halliday dan resnick,1991).
Gaya pegas
Bila sebuah benda
diregangakan oleh gaya, maka panjang benda akan bertambah. Panjang atau
pendeknya pertambahan panjang benda tergantung pada elastisitas bahan dari
benda tersebut dan juga gaya yang diberikannya. Apabila benda masih berada
dalam keadaan elastis (batas elastisitasnya belm dilampaui), beradasarkan hukum
Hooke pertambahan panjang (∆x) sebanding dengan besar gaya F yang
meregangkan benda. Asas ini berlaku juga bagi pegas heliks, selama batas
elastisitas pegas tidak terlampaui (Umar, 2008). Jika gaya yang bekerja
pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan kembali pada keadaan semula. Robert Hooke, ilmuwan berkebangsaan
Inggris menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas tersebut ada batasnya dan besar
gaya pegas sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Dari penelitian yang
dilakukan, didapatkan bahwa besar gaya pegas pemulih sebanding dengan
pertambahan panjang pegas. Secara matematis, dapat dituliskan sebagai :
F= -k ∆x, dengan k = tetapan pegas (N / m).
Tanda (-) diberikan karena arah gaya pemulih pada pegas berlawanan dengan arah gerak pegas tersebut (Seran, 2007).
Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat elastisnya ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali pada keadaan setimbangnya mula-mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Gaya pemulih pada pegas banyak dimanfaatkan dalam bidang teknik dan kehidupan sehari-hari. Misalnya di dalam shockbreaker dan springbed. Sebuah pegas berfungsi meredam getaran saat roda kendaraan melewati jalan yang tidak rata. Pegas-pegas yang tersusun di dalam springbed akan memberikan kenyamanan saat orang tidur (Mikarajuddin, 2008).
F= -k ∆x, dengan k = tetapan pegas (N / m).
Tanda (-) diberikan karena arah gaya pemulih pada pegas berlawanan dengan arah gerak pegas tersebut (Seran, 2007).
Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat elastisnya ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali pada keadaan setimbangnya mula-mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Gaya pemulih pada pegas banyak dimanfaatkan dalam bidang teknik dan kehidupan sehari-hari. Misalnya di dalam shockbreaker dan springbed. Sebuah pegas berfungsi meredam getaran saat roda kendaraan melewati jalan yang tidak rata. Pegas-pegas yang tersusun di dalam springbed akan memberikan kenyamanan saat orang tidur (Mikarajuddin, 2008).
Getaran
selaras
Getaran Selaras
(harmonik) adalah Gerak proyeksi sebuah titik yang bergerak melingkar
beraturan, yang setiap saat diproyeksikan pada salah satu garis tengah
lingkaran. Gaya yang bekerja pada gerak ini berbanding lurus dengan simpangan
benda dan arahnya menuju ke titik setimbangnya.
Getaran
selaras Sederhana adalah
gerak harmonik yang grafiknya merupakan sinusoidal dengan frekuensi dan
amplitudo tetap.
Perioda
atau Waktu getar (T) adalah
selang waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran sempurna satuannya
detik/sekon.
Frekuensi
(f) adalah jumlah getaran
yang dilakukan dalam satu detik atau perioda, satuannya adalah Hertz.
Hubungan
frekuensi dengan Perioda: f = 1/T
Simpangan atau simpangan getar (Y) adalah jarak yang ditempuh ditempuh benda terjhadap titik keseimbangan.
Simpangan maksimum atau Amplitudo (A) adalah simpangan maksimum yang dicapai benda dengan A=Ymax.
Persamaan Getaran Selaras
Persamaan simpangan getaran selaras
Y = A Sin θ
Y = A Sin ω t
(Y)max = A
KECEPATAN GETARAN SELARAS (Vy)
Merukan turunan pertama atau deferensial dari persamaan simpangan getaran selaras.
Vy = dy/dt
= ωA Cos ωt
(Vy)max = ω A
PERCEPATAN GETARAN SELARAS
Merupakan turunan atau differensial dari kecepatan selaras.
ay = dvy/dt
= d2y/dt2
= -ω2 A sin ωt
ay = -ω2y
(ay)max = ω2A
(tanda negatif hanya menunjukan arah percepatan yang berlawanan)
GAYA GETARAN SELARAS (Fy)
Fy = m ay
= m (-ω2 A sin ωt)
Fy = m ω2 y
Diketahui persamaan :
k = m ω2
ω2 = k/m
dan Saran
. Kesimpulan
Dari percobaan,
pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan
suatu benda sedangkan jangka sorong digunakan untuk
mengukur panjang serta lebar suatu benda.
Pengukuran
volume benda dapat dilakukan dengan dua cara,yaitu statis dan dinamis.
Ketelitian
pengukuran secara statis lebih besar dari pada cara dinamis.
Perhitungan
hasil pengukuran dilakukan dengan bantuan fungsi SD pada kalkulator.
Saran
Sebelum
melakukan percobaan dan pengukuran disarankan untuk memahami dulu konsep
besaran dan satuan sehingga percobaa dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli,
douglas C.2001.fisika jilid 1 (terjemahan).jakarta :erlangga.
Halliday
dan resnick.1991.fisika jilid 1 (terjemahan). Jakarta : erlangga.
Mikarajuddin. 2008. IPA
FISIKA : Jilid 1. Jakarta: Esis.
Seran D, G. dkk. 2007. Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Grasindo.
Umar, F. 2008. Fisika SMA XI IPA. Jakarta: Ganeca Exact.
Seran D, G. dkk. 2007. Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Grasindo.
Umar, F. 2008. Fisika SMA XI IPA. Jakarta: Ganeca Exact.
Anonym A,
2013.”energy kinetic dan potensial”. http://fisikamudah danasik.blogspot.com
(diaskes 20 desember 2013).
GOOD LUCK
AN_NISWA
Syaiful&nisa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar